bumi merekah lagi
merekah bibir
merekah hidung
merekah mata
ibu sang mentari merah
garang membuka pancaran
membakar ruang-ruang keredak
yang acap kali lekang mengelupas
air di kali terserap
tiada lagi rimbunan menyegar
haba panas kering kontang
rajukan gerimis yang pasti berpanjangan
No comments:
Post a Comment